Rabu, 23 Desember 2020

judul PTK ips SMP kelas 9

  judul PTK ips SMP kelas 9

Kami membantu para guru menyusun PTK ( Penelitian Tindakan Kelas )
Hubungi WA kami 0812-2294-0294
Lengkap, Orisinil Dan Terpercaya

 

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING MODEL JIGSAW PADA PELAJARAN IPS

A.Latar Belakang Masalah
Pada  hakikatnya,  pembelajaran  bahasa  dan  apresiasi  sastra  berperansangat penting dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Hal itu terbukti dalamkurikulum   1968   sampai   sekarang   kurikulum   KTSP,   apresiasi   sastramerupakan  materi  pembelajaran  yang  harus  diajarkan  kepada  siswa  mulaisekolah dasar sampai sekolah lanjutan tingkat atas. Bertahannya pengajaransastra  di  sekolah  dikarenakan  pengajaran  sastra  mempunyai  peranan  yangsangat  penting  dalam  mencapai  aspek  tujuan  pendidikan,  seperti  aspekpendidikan   susila,   sosial,   sikap,   penilaian,   dan   keagamaan   (Rusyana,1982:26).  Rusyana  juga  mengungkapkan  bahwa  tujuan  pengajaran  sastrasebenarnyamemilikidua    sasaran,yaitu    agar    siswamemperolehpengetahuan  sastra  dan  pengalaman  sastra.  Pertama,  pengetahuan  sastradiperoleh dengan membaca teori, sejarah, kritik sastra. Kedua, pengalamansastra dengan cara membaca, melihat pertunjukan karya sastra, dan menuliskarya sastra.Keterampilan  berbahasa  yang  diajarkan  kepada  siswa  kelas  IX  SMPterdiri  atas  keterampilan  reseptif  maupun  produktif.  Hal  ini  sesuai  denganpendapat Tarigan (1994:1) bahwa keterampilan berbahasa mencakup empatsegi yaitu menyimak (Listening Skill), berbicara (Speacking Skill), membaca(Reading  Skill),  dan  menulis  (Writing  Skill).  Keterampilan  menulis  yanglebih   dikenal   dengan   istilah   mengarang  merupakan   satu   dari   keempat
2keterampilan  berbahasa  yang  diajarkan  kepada  peserta  didik  yang  belajarbahasa,  salah  satunya  menulis  cerpen.  Dalam  kegiatan  menulis  ini,  sangpenulis  haruslah  terampil  memanfaatkan  grafologi,  struktur  bahasa  dankosakata,   keterampilan    menulis   tidak   akan   datang   secara   otomatismelainkan harus melalui latihan. Karena menulis merupakan suatu kegiatanproduktif    dan    ekspresif,    kegiatan    menulis    bertujuan    untuk    dapatmengungkapkan  fakta-fakta,  pesan,  sikap  dan  isi  pikiran  secara  jelas  danefektif    kepada    para    pembacanya    (Tarigan,    1994:2).    Namun,    padakenyataannya  tidak  semua  peserta  didik  dapat  menunjukkan  kemampuantersebut.  Ketika  menulis,  peserta  didik  merasakan  kurangnya  keyakinan,minat, dan latihan yang memadai untuk menulis. Bahkan banyak siswa yangmengeluh jika kegiatan pembelajaran sampai pada menulis. Mereka merasakesulitan dalam menuangkan idea atau gagasan ke dalam sebuah tulisan.Salah satu keterampilan  menulis  yang harus  dikuasai siswa kelas  IXSMP adalah menulis sastra. Sesuai dengan lampiran Permendiknas Nomor22 Tahun 2006 tentang standar isi, dijelasakan keterampilan menulis sastradijabarkan   menjadi   dua   standar   kompetensi   yaitu   (1)   mengungkapkankembali pikiran, perasaan, dan pengalaman dalam cerita pendek, SK Nomor8, dan (2) menulis naskah drama, SK Nomor 16. Standar kompetensi nomor8  tersebut  dijabarkan  menjadi  dua  KD  yaitu  (1)  menulis  kembali  dengankalimat sendiri cerita pendek yang pernah dibaca, (2) menulis cerita pendekbertolak  dari  peristiwa  yang  pernah  dialami.  Harapan  akhir  pembelajaran
3cerpen tersebut, agar siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)sebesar 75.

 judul PTK ips SMP kelas 9

 

PTK ips sejarah SMP kelas 7

 PTK ips sejarah SMP kelas 7

Kami membantu para guru menyusun PTK ( Penelitian Tindakan Kelas )
Hubungi WA kami 0812-2294-0294
Lengkap, Orisinil Dan Terpercaya

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIG SAW SISWA KELAS  7 SMP

A.Latar Belakang Masalah
Pada  hakikatnya,  pembelajaran  bahasa  dan  apresiasi  sastra  berperansangat penting dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Hal itu terbukti dalamkurikulum   1968   sampai   sekarang   kurikulum   KTSP,   apresiasi   sastramerupakan  materi  pembelajaran  yang  harus  diajarkan  kepada  siswa  mulaisekolah dasar sampai sekolah lanjutan tingkat atas. Bertahannya pengajaransastra  di  sekolah  dikarenakan  pengajaran  sastra  mempunyai  peranan  yangsangat  penting  dalam  mencapai  aspek  tujuan  pendidikan,  seperti  aspekpendidikan   susila,   sosial,   sikap,   penilaian,   dan   keagamaan   (Rusyana,1982:26).  Rusyana  juga  mengungkapkan  bahwa  tujuan  pengajaran  sastrasebenarnyamemilikidua    sasaran,yaitu    agar    siswamemperolehpengetahuan  sastra  dan  pengalaman  sastra.  Pertama,  pengetahuan  sastradiperoleh dengan membaca teori, sejarah, kritik sastra. Kedua, pengalamansastra dengan cara membaca, melihat pertunjukan karya sastra, dan menuliskarya sastra.Keterampilan  berbahasa  yang  diajarkan  kepada  siswa  kelas  IX  SMPterdiri  atas  keterampilan  reseptif  maupun  produktif.  Hal  ini  sesuai  denganpendapat Tarigan (1994:1) bahwa keterampilan berbahasa mencakup empatsegi yaitu menyimak (Listening Skill), berbicara (Speacking Skill), membaca(Reading  Skill),  dan  menulis  (Writing  Skill).  Keterampilan  menulis  yanglebih   dikenal   dengan   istilah   mengarang  merupakan   satu   dari   keempat
2keterampilan  berbahasa  yang  diajarkan  kepada  peserta  didik  yang  belajarbahasa,  salah  satunya  menulis  cerpen.  Dalam  kegiatan  menulis  ini,  sangpenulis  haruslah  terampil  memanfaatkan  grafologi,  struktur  bahasa  dankosakata,   keterampilan    menulis   tidak   akan   datang   secara   otomatismelainkan harus melalui latihan. Karena menulis merupakan suatu kegiatanproduktif    dan    ekspresif,    kegiatan    menulis    bertujuan    untuk    dapatmengungkapkan  fakta-fakta,  pesan,  sikap  dan  isi  pikiran  secara  jelas  danefektif    kepada    para    pembacanya    (Tarigan,    1994:2).    Namun,    padakenyataannya  tidak  semua  peserta  didik  dapat  menunjukkan  kemampuantersebut.  Ketika  menulis,  peserta  didik  merasakan  kurangnya  keyakinan,minat, dan latihan yang memadai untuk menulis. Bahkan banyak siswa yangmengeluh jika kegiatan pembelajaran sampai pada menulis. Mereka merasakesulitan dalam menuangkan idea atau gagasan ke dalam sebuah tulisan.Salah satu keterampilan  menulis  yang harus  dikuasai siswa kelas  IXSMP adalah menulis sastra. Sesuai dengan lampiran Permendiknas Nomor22 Tahun 2006 tentang standar isi, dijelasakan keterampilan menulis sastradijabarkan   menjadi   dua   standar   kompetensi   yaitu   (1)   mengungkapkankembali pikiran, perasaan, dan pengalaman dalam cerita pendek, SK Nomor8, dan (2) menulis naskah drama, SK Nomor 16. Standar kompetensi nomor8  tersebut  dijabarkan  menjadi  dua  KD  yaitu  (1)  menulis  kembali  dengankalimat sendiri cerita pendek yang pernah dibaca, (2) menulis cerita pendekbertolak  dari  peristiwa  yang  pernah  dialami.  Harapan  akhir  pembelajaran
3cerpen tersebut, agar siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)sebesar 75.

PTK ips sejarah SMP kelas 7
 

PTK ips SMP kelas vii

PTK ips SMP kelas vii

Kami membantu para guru menyusun PTK ( Penelitian Tindakan Kelas )
Hubungi WA kami 0812-2294-0294
Lengkap, Orisinil Dan Terpercaya

 

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TYPE STAD DENGAN MEDIA VCD UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP

A.Latar Belakang Masalah
Pada  hakikatnya,  pembelajaran  bahasa  dan  apresiasi  sastra  berperansangat penting dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Hal itu terbukti dalamkurikulum   1968   sampai   sekarang   kurikulum   KTSP,   apresiasi   sastramerupakan  materi  pembelajaran  yang  harus  diajarkan  kepada  siswa  mulaisekolah dasar sampai sekolah lanjutan tingkat atas. Bertahannya pengajaransastra  di  sekolah  dikarenakan  pengajaran  sastra  mempunyai  peranan  yangsangat  penting  dalam  mencapai  aspek  tujuan  pendidikan,  seperti  aspekpendidikan   susila,   sosial,   sikap,   penilaian,   dan   keagamaan   (Rusyana,1982:26).  Rusyana  juga  mengungkapkan  bahwa  tujuan  pengajaran  sastrasebenarnyamemilikidua    sasaran,yaitu    agar    siswamemperolehpengetahuan  sastra  dan  pengalaman  sastra.  Pertama,  pengetahuan  sastradiperoleh dengan membaca teori, sejarah, kritik sastra. Kedua, pengalamansastra dengan cara membaca, melihat pertunjukan karya sastra, dan menuliskarya sastra.Keterampilan  berbahasa  yang  diajarkan  kepada  siswa  kelas  IX  SMPterdiri  atas  keterampilan  reseptif  maupun  produktif.  Hal  ini  sesuai  denganpendapat Tarigan (1994:1) bahwa keterampilan berbahasa mencakup empatsegi yaitu menyimak (Listening Skill), berbicara (Speacking Skill), membaca(Reading  Skill),  dan  menulis  (Writing  Skill).  Keterampilan  menulis  yanglebih   dikenal   dengan   istilah   mengarang  merupakan   satu   dari   keempat
2keterampilan  berbahasa  yang  diajarkan  kepada  peserta  didik  yang  belajarbahasa,  salah  satunya  menulis  cerpen.  Dalam  kegiatan  menulis  ini,  sangpenulis  haruslah  terampil  memanfaatkan  grafologi,  struktur  bahasa  dankosakata,   keterampilan    menulis   tidak   akan   datang   secara   otomatismelainkan harus melalui latihan. Karena menulis merupakan suatu kegiatanproduktif    dan    ekspresif,    kegiatan    menulis    bertujuan    untuk    dapatmengungkapkan  fakta-fakta,  pesan,  sikap  dan  isi  pikiran  secara  jelas  danefektif    kepada    para    pembacanya    (Tarigan,    1994:2).    Namun,    padakenyataannya  tidak  semua  peserta  didik  dapat  menunjukkan  kemampuantersebut.  Ketika  menulis,  peserta  didik  merasakan  kurangnya  keyakinan,minat, dan latihan yang memadai untuk menulis. Bahkan banyak siswa yangmengeluh jika kegiatan pembelajaran sampai pada menulis. Mereka merasakesulitan dalam menuangkan idea atau gagasan ke dalam sebuah tulisan.Salah satu keterampilan  menulis  yang harus  dikuasai siswa kelas  IXSMP adalah menulis sastra. Sesuai dengan lampiran Permendiknas Nomor22 Tahun 2006 tentang standar isi, dijelasakan keterampilan menulis sastradijabarkan   menjadi   dua   standar   kompetensi   yaitu   (1)   mengungkapkankembali pikiran, perasaan, dan pengalaman dalam cerita pendek, SK Nomor8, dan (2) menulis naskah drama, SK Nomor 16. Standar kompetensi nomor8  tersebut  dijabarkan  menjadi  dua  KD  yaitu  (1)  menulis  kembali  dengankalimat sendiri cerita pendek yang pernah dibaca, (2) menulis cerita pendekbertolak  dari  peristiwa  yang  pernah  dialami.  Harapan  akhir  pembelajaran
3cerpen tersebut, agar siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)sebesar 75.

PTK ips SMP kelas vii


 

PTK bahasa indonesia SMP kelas 7 kurikulum 2013

 PTK bahasa indonesia SMP kelas 7 kurikulum 2013

Kami membantu para guru menyusun PTK ( Penelitian Tindakan Kelas )
Hubungi WA kami 0812-2294-0294
Lengkap, Orisinil Dan Terpercaya

 

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI MENGOMENTARI PERSOALAN FAKTUAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE POSTER COMMENT

 A.Latar Belakang Masalah
Pada  hakikatnya,  pembelajaran  bahasa  dan  apresiasi  sastra  berperansangat penting dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Hal itu terbukti dalamkurikulum   1968   sampai   sekarang   kurikulum   KTSP,   apresiasi   sastramerupakan  materi  pembelajaran  yang  harus  diajarkan  kepada  siswa  mulaisekolah dasar sampai sekolah lanjutan tingkat atas. Bertahannya pengajaransastra  di  sekolah  dikarenakan  pengajaran  sastra  mempunyai  peranan  yangsangat  penting  dalam  mencapai  aspek  tujuan  pendidikan,  seperti  aspekpendidikan   susila,   sosial,   sikap,   penilaian,   dan   keagamaan   (Rusyana,1982:26).  Rusyana  juga  mengungkapkan  bahwa  tujuan  pengajaran  sastrasebenarnyamemilikidua    sasaran,yaitu    agar    siswamemperolehpengetahuan  sastra  dan  pengalaman  sastra.  Pertama,  pengetahuan  sastradiperoleh dengan membaca teori, sejarah, kritik sastra. Kedua, pengalamansastra dengan cara membaca, melihat pertunjukan karya sastra, dan menuliskarya sastra.Keterampilan  berbahasa  yang  diajarkan  kepada  siswa  kelas  IX  SMPterdiri  atas  keterampilan  reseptif  maupun  produktif.  Hal  ini  sesuai  denganpendapat Tarigan (1994:1) bahwa keterampilan berbahasa mencakup empatsegi yaitu menyimak (Listening Skill), berbicara (Speacking Skill), membaca(Reading  Skill),  dan  menulis  (Writing  Skill).  Keterampilan  menulis  yanglebih   dikenal   dengan   istilah   mengarang  merupakan   satu   dari   keempat
2keterampilan  berbahasa  yang  diajarkan  kepada  peserta  didik  yang  belajarbahasa,  salah  satunya  menulis  cerpen.  Dalam  kegiatan  menulis  ini,  sangpenulis  haruslah  terampil  memanfaatkan  grafologi,  struktur  bahasa  dankosakata,   keterampilan    menulis   tidak   akan   datang   secara   otomatismelainkan harus melalui latihan. Karena menulis merupakan suatu kegiatanproduktif    dan    ekspresif,    kegiatan    menulis    bertujuan    untuk    dapatmengungkapkan  fakta-fakta,  pesan,  sikap  dan  isi  pikiran  secara  jelas  danefektif    kepada    para    pembacanya    (Tarigan,    1994:2).    Namun,    padakenyataannya  tidak  semua  peserta  didik  dapat  menunjukkan  kemampuantersebut.  Ketika  menulis,  peserta  didik  merasakan  kurangnya  keyakinan,minat, dan latihan yang memadai untuk menulis. Bahkan banyak siswa yangmengeluh jika kegiatan pembelajaran sampai pada menulis. Mereka merasakesulitan dalam menuangkan idea atau gagasan ke dalam sebuah tulisan.Salah satu keterampilan  menulis  yang harus  dikuasai siswa kelas  IXSMP adalah menulis sastra. Sesuai dengan lampiran Permendiknas Nomor22 Tahun 2006 tentang standar isi, dijelasakan keterampilan menulis sastradijabarkan   menjadi   dua   standar   kompetensi   yaitu   (1)   mengungkapkankembali pikiran, perasaan, dan pengalaman dalam cerita pendek, SK Nomor8, dan (2) menulis naskah drama, SK Nomor 16. Standar kompetensi nomor8  tersebut  dijabarkan  menjadi  dua  KD  yaitu  (1)  menulis  kembali  dengankalimat sendiri cerita pendek yang pernah dibaca, (2) menulis cerita pendekbertolak  dari  peristiwa  yang  pernah  dialami.  Harapan  akhir  pembelajaran
3cerpen tersebut, agar siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)sebesar 75.

PTK bahasa indonesia SMP kelas 7 kurikulum 2013


 

PTK bahasa indonesia SMP kelas 9 doc

PTK bahasa indonesia SMP kelas 9 doc
Kami membantu para guru menyusun PTK ( Penelitian Tindakan Kelas )
Hubungi WA kami 0812-2294-0294
Lengkap, Orisinil Dan Terpercaya

PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SQ3R PADA KELAS IX
 
A.Latar Belakang Masalah
Pada  hakikatnya,  pembelajaran  bahasa  dan  apresiasi  sastra  berperansangat penting dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Hal itu terbukti dalamkurikulum   1968   sampai   sekarang   kurikulum   KTSP,   apresiasi   sastramerupakan  materi  pembelajaran  yang  harus  diajarkan  kepada  siswa  mulaisekolah dasar sampai sekolah lanjutan tingkat atas. Bertahannya pengajaransastra  di  sekolah  dikarenakan  pengajaran  sastra  mempunyai  peranan  yangsangat  penting  dalam  mencapai  aspek  tujuan  pendidikan,  seperti  aspekpendidikan   susila,   sosial,   sikap,   penilaian,   dan   keagamaan   (Rusyana,1982:26).  Rusyana  juga  mengungkapkan  bahwa  tujuan  pengajaran  sastrasebenarnyamemilikidua    sasaran,yaitu    agar    siswamemperolehpengetahuan  sastra  dan  pengalaman  sastra.  Pertama,  pengetahuan  sastradiperoleh dengan membaca teori, sejarah, kritik sastra. Kedua, pengalamansastra dengan cara membaca, melihat pertunjukan karya sastra, dan menuliskarya sastra.Keterampilan  berbahasa  yang  diajarkan  kepada  siswa  kelas  IX  SMPterdiri  atas  keterampilan  reseptif  maupun  produktif.  Hal  ini  sesuai  denganpendapat Tarigan (1994:1) bahwa keterampilan berbahasa mencakup empatsegi yaitu menyimak (Listening Skill), berbicara (Speacking Skill), membaca(Reading  Skill),  dan  menulis  (Writing  Skill).  Keterampilan  menulis  yanglebih   dikenal   dengan   istilah   mengarang  merupakan   satu   dari   keempat
2keterampilan  berbahasa  yang  diajarkan  kepada  peserta  didik  yang  belajarbahasa,  salah  satunya  menulis  cerpen.  Dalam  kegiatan  menulis  ini,  sangpenulis  haruslah  terampil  memanfaatkan  grafologi,  struktur  bahasa  dankosakata,   keterampilan    menulis   tidak   akan   datang   secara   otomatismelainkan harus melalui latihan. Karena menulis merupakan suatu kegiatanproduktif    dan    ekspresif,    kegiatan    menulis    bertujuan    untuk    dapatmengungkapkan  fakta-fakta,  pesan,  sikap  dan  isi  pikiran  secara  jelas  danefektif    kepada    para    pembacanya    (Tarigan,    1994:2).    Namun,    padakenyataannya  tidak  semua  peserta  didik  dapat  menunjukkan  kemampuantersebut.  Ketika  menulis,  peserta  didik  merasakan  kurangnya  keyakinan,minat, dan latihan yang memadai untuk menulis. Bahkan banyak siswa yangmengeluh jika kegiatan pembelajaran sampai pada menulis. Mereka merasakesulitan dalam menuangkan idea atau gagasan ke dalam sebuah tulisan.Salah satu keterampilan  menulis  yang harus  dikuasai siswa kelas  IXSMP adalah menulis sastra. Sesuai dengan lampiran Permendiknas Nomor22 Tahun 2006 tentang standar isi, dijelasakan keterampilan menulis sastradijabarkan   menjadi   dua   standar   kompetensi   yaitu   (1)   mengungkapkankembali pikiran, perasaan, dan pengalaman dalam cerita pendek, SK Nomor8, dan (2) menulis naskah drama, SK Nomor 16. Standar kompetensi nomor8  tersebut  dijabarkan  menjadi  dua  KD  yaitu  (1)  menulis  kembali  dengankalimat sendiri cerita pendek yang pernah dibaca, (2) menulis cerita pendekbertolak  dari  peristiwa  yang  pernah  dialami.  Harapan  akhir  pembelajaran
3cerpen tersebut, agar siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)sebesar 75.
 
PTK bahasa indonesia SMP kelas 9 doc

Selasa, 03 November 2020

PTK kepala sekolah SMK

 PTK kepala sekolah SMK
Kami membantu para guru menyusun PTK ( Penelitian Tindakan Kelas )
Hubungi WA kami 0812-2294-0294
Lengkap, Orisinil Dan Terpercaya

 
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA SI SD DENGAN PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES
 
A.PENDAHULUAN
Banyak  cara  yang  dapat  dilakukan  oleh  para  praktisi  pendidikan  dalam  rangka  meningkatkan  kualitas  pendidikan,  di  antaranya  adalah  melalui  penelitian.  Jenis  penelitian  yang  sesuai  untuk  para  pelaku  pendidikan  seperti  guru,  Kepala  Sekolah,   atau   Pengawas   Sekolah   adalah   penelitian   yang   bersifat   praktis   dan   performatif,  yaitu  penelitian  tindakan  (action  research).  Hal  ini  disebabkan  karena  persoalan-persoalan  yang  muncul  di  kelas  atau  di  sekolah  adalah  masalah-masalah  yang    membutuhkan    penyelesaian    dengan    segera,    melalui    tindakan-tindakan    terencana dan berulang. Penelitian tindakanadalah penelitian alternatif yang strategis dalam menjawab persoalan-persoalan lapangan di kelas atau di sekolah. Di samping jenis  penelitian  ini  dapat  dilakukan  oleh  para  praktisi,  juga  jenis  penelitian  ini  memecahkan masalah-masalah praktis yang hasilnya dapat dengan segera diketahui.  Bebarapa   jenis   penelitian   tindakan   yang   umum   diterapkan   di   dunia   pendidikan,   di   antaranya   adalah,   Penelitian   Tindakan   Kelas   (Classrom   Action   Research),  dan  Penelitian  Tindakan  Sekolah  (School  Action  Research).  Karena  kedua jenis penelitian ini memiliki spesifikasi yang praktis dan bersifat performatif, sehingga cocok diterapkan di sekolah atau di kelas.  
Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah keduanya berasal dari  Penelitian  Tindakan  (PT)  yang  bertujuan  untuk  meningkatkan  kinerja  sebuah  organisasi.  Alur  kerja  PT  dalam  meningkatkan  kinerja  sebuah  organisasi  bermula  dari  mendiagnosis  elemen-eleme
n  penghambat,  kemudian  merumuskan  alternatif-alternatif pemecahannya, sesuai target-target yang dikehendaki. Langkah berikutnya adalah  melakukan  tindakan-tindakan  sebagai  alternatif  pemecahan,  sambil  diamati  dan dinilai, untuk mengetahui pengaruh dari tindakan-tindakan tersebut. Selanjutnya pelaku tindakan bersama dengan pimpinan melakukan refleksi terhadap dampak dan pengaruh  dari  tindakan-tindakan  yang  dilakukan.  Hasil  refleksi  tersebut  sebagai  bahan untuk melakukan tindakan-tindakan perbaikan berikutnya. 
 
PTK kepala sekolah SMK  

contoh judul PTK kepala sekolah SD

contoh judul PTK kepala sekolah SD
Kami membantu para guru menyusun PTK ( Penelitian Tindakan Kelas )
Hubungi WA kami 0812-2294-0294
Lengkap, Orisinil Dan Terpercaya
 
UPAYA MEMINIMALKAN MISKONSEPSI DAN MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP-KONSEP IPA MELALUI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK BAGI SISWA KELAS IV SD
 
A.PENDAHULUAN 
Banyak  cara  yang  dapat  dilakukan  oleh  para  praktisi  pendidikan  dalam  rangka  meningkatkan  kualitas  pendidikan,  di  antaranya  adalah  melalui  penelitian.  Jenis  penelitian  yang  sesuai  untuk  para  pelaku  pendidikan  seperti  guru,  Kepala  Sekolah,   atau   Pengawas   Sekolah   adalah   penelitian   yang   bersifat   praktis   dan   performatif,  yaitu  penelitian  tindakan  (action  research).  Hal  ini  disebabkan  karena  persoalan-persoalan  yang  muncul  di  kelas  atau  di  sekolah  adalah  masalah-masalah  yang    membutuhkan    penyelesaian    dengan    segera,    melalui    tindakan-tindakan    terencana dan berulang. Penelitian tindakanadalah penelitian alternatif yang strategis dalam menjawab persoalan-persoalan lapangan di kelas atau di sekolah. Di samping jenis  penelitian  indapat  dilakukan  oleh  para  praktisi,  juga  jenis  penelitian  ini  memecahkan masalah-masalah praktis yang hasilnya dapat dengan segera diketahui.  Bebarapa   jenis   penelitian   tindakan   yang   umum   diterapkan   di   dunia   pendidikan,   di   antaranya   adalah,   Penelitian   Tindakan   Kelas   (Classrom   Action   Research),  dan  Penelitian  Tindakan  Sekolah  (School  Action  Research).  Karena  kedua jenis penelitian ini memiliki spesifikasi yang praktis dan bersifat performatif, sehingga cocok diterapkan di sekolah atau di kelas.  
Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah keduanya berasal dari  Penelitian  Tindakan  (PT)  yang  bertujuan  untuk  meningkatkan  kinerja  sebuah  organisasi.  Alur  kerja  PT  dalam  meningkatkan  kinerja  sebuah  organisasi  bermula  dari  mendiagnosis  elemen-elemen  penghambat,  kemudian  merumuskan  alternatif-alternatif pemecahannya, sesuai target-target yang dikehendaki. Langkah berikutnya adalah  melakukan  tindakan-tindakan  sebagai  alternatif  pemecahan,  sambil  diamati  dan dinilai, untuk mengetahui pengaruh dari tindakan-tindakan tersebut. Selanjutnya pelaku tindakan bersama dengan pimpinan melakukan refleksi terhadap dampak dan pengaruh  dari  tindakan-tindakan  yang  dilakukan.  Hasil  refleksi  tersebut  sebagai  bahan untuk melakukan tindakan-tindakan perbaikan berikutnya.
 
  contoh judul PTK kepala sekolah SD
 

ptk kepala sekolah dasar

PTK kepala sekolah dasar
Kami membantu para guru menyusun PTK ( Penelitian Tindakan Kelas )
Hubungi WA kami 0812-2294-0294
Lengkap, Orisinil Dan Terpercaya

UPAYA MENINGKATKAN KEDISPLINAN SISWA MELALUI PENERAPAN HUKUMAN
 
 A.PENDAHULUAN
Banyak  cara  yang  dapat  dilakukan  oleh  para  praktisi  pendidikan  dalam  rangka  meningkatkan  kualitas  pendidikan,  di  antaranya  adalah  melalui  penelitian.  Jenis  penelitian  yang  sesuai  untuk  para  pelaku  pendidikan  seperti  guru,  Kepala  Sekolah,   atau   Pengawas   Sekolah   adalah   penelitian   yang   bersifat   praktis   dan   performatif,  yaitu  penelitian  tindakan  (action  research).  Hal  ini  disebabkan  karena  persoalan-persoalan  yang  muncul  di  kelas  atau  di  sekolah  adalah  masalah-masalah  yang    membutuhkan    penyelesaian    dengan    segera,    melalui    tindakan-tindakan    terencana dan berulang. Penelitian tindakanadalah penelitian alternatif yang strategis dalam menjawab persoalan-persoalan lapangan di kelas atau di sekolah. Di samping jenis  penelitian  ini  dapat  dilakukan  oleh  para  praktisi,  juga  jenis  penelitian  ini  memecahkan masalah-masalah praktis yang hasilnya dapat dengan segera diketahui.  Bebarapa   jenis   penelitian   tindakan   yang   umum   diterapkan   di   dunia   pendidikan,   di   antaranya   adalah,   Penelitian   Tindakan   Kelas   (Classrom   Action   Research),  dan  Penelitian  Tindakan  Sekolah  (School  Action  Research).  Karena  kedua jenis penelitian ini memiliki spesifikasi yang praktis dan bersifat performatif, sehingga cocok diterapkan di sekolah atau di kelas.  
Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah keduanya berasal dari  Penelitian  Tindakan  (PT)  yang  bertujuan  untuk  meningkatkan  kinerja  sebuah  organisasi.  Alur  kerja  PT  dalam  meningkatkan  kinerja  sebuah  organisasi  bermula  dari  mendiagnosis  elemen-elemen  penghambat,  kemudian  merumuskan  alternatif-alternatif pemecahannya, sesuai target-target yang dikehendaki. Langkah berikutnya adalah  melakukan  tindakan-tindakan  sebagai  alternatif  pemecahan,  sambil  diamati  dan dinilai, untuk mengetahui pengaruh dari tindakan-tindakan tersebut. Selanjutnya pelaku tindakan bersama dengan pimpinan melakukan refleksi terhadap dampak dan pengaruh  dari  tindakan-tindakan  yang  dilakukan.  Hasil  refleksi  tersebut  sebagai  bahan untuk melakukan tindakan-tindakan perbaikan berikutnya.   
 
PTK kepala sekolah dasar

contoh PTK kepala sekolah paud

 contoh PTK kepala sekolah paud
Kami membantu para guru menyusun PTK ( Penelitian Tindakan Kelas )
Hubungi WA kami 0812-2294-0294
Lengkap, Orisinil Dan Terpercaya
 
 
 UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SD MELALUI PERANAN HADIAH SEBAGAI PERANGSANG TIMBULNYA KOMPETENSI
 
A.PENDAHULUAN
Banyak  cara  yang  dapat  dilakukan  oleh  para  praktisi  pendidikan  dalam  rangka  meningkatkan  kualitas  pendidikan,  di  antaranya  adalah  melalui  penelitian.  Jenis  penelitian  yang  sesuai  untuk  para  pelaku  pendidikan  seperti  guru,  Kepala  Sekolah,   atau   Pengawas   Sekolah   adalah   penelitian   yang   bersifat   praktis   dan   performatif,  yaitu  penelitian  tindakan  (action  research).  Hal  ini  disebabkan  karena  persoalan-persoalan  yang  muncul  di  kelas  atau  di  sekolah  adalah  masalah-masalah  yang    membutuhkan    penyelesaian    dengan    segera,    melalui    tindakan-tindakan    terencana dan berulang. Penelitian tindakanadalah penelitian alternatif yang strategis dalam menjawab persoalan-persoalan lapangan di kelas atau di sekolah. Di samping jenis  penelitian  ini  dapat  dilakukan  oleh  para  praktisi,  juga  jenis  penelitian  ini  memecahkan masalah-masalah praktis yang hasilnya dapat dengan segera diketahui.  Bebarapa   jenis   penelitian   tindakan   yang   umum   diterapkan   di   dunia   pendidikan,   di   antaranya   adalah,   Penelitian   Tindakan   Kelas   (Classrom   Action   Research),  dan  Penelitian  Tindakan  Sekolah  (School  Action  Research).  Karena  kedua jenis penelitian ini memiliki spesifikasi yang praktis dan bersifat performatif, sehingga cocok diterapkan di sekolah atau di kelas.  
Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah keduanya berasal dari  Penelitian  Tindakan  (PT)  yang  bertujuan  untuk  meningkatkan  kinerja  sebuah  organisasi.  Alur  kerja  PT  dalam  meningkatkan  kinerja  sebuah  organisasi  bermuladari  mendiagnosis  elemen-elemen  penghambat,  kemudian  merumuskan  alternatif-alternatif pemecahannya, sesuai target-target yang dikehendaki. Langkah berikutnya adalah  melakukan  tindakan-tindakan  sebagai  alternatif  pemecahan,  sambil  diamati  dan dinilai, untuk mengetahui pengaruh dari tindakan-tindakan tersebut. Selanjutnya pelaku tindakan bersama dengan pimpinan melakukan refleksi terhadap dampak dan pengaruh  dari  tindakan-tindakan  yang  dilakukan.  Hasil  refleksi  tersebut  sebagai  bahan untuk melakukan tindakan-tindakan perbaikan berikutnya.
 
contoh PTK kepala sekolah paud
 
 
  
 

judul PTK kepala sekolah

judul PTK kepala sekolah
Kami membantu para guru menyusun PTK ( Penelitian Tindakan Kelas )
Hubungi WA kami 0812-2294-0294
Lengkap, Orisinil Dan Terpercaya

UPAYA MENINGKATKAN GAIRAH BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR 
 
A.PENDAHULUAN
Banyak  cara  yang  dapat  dilakukan  oleh  para  praktisi  pendidikan  dalam  rangka  meningkatkan  kualitas  pendidikan,  di  antaranya  adalah  melalui  penelitian.  Jenis  penelitian  yang  sesuai  untuk  para  pelaku  pendidikan  seperti  guru,  Kepala  Sekolah,   atau   Pengawas   Sekolah   adalah   penelitian   yang   bersifat   praktis   dan   performatif,  yaitu  penelitian  tindakan  (action  research).  Hal  ini  disebabkan  karena  persoalan-persoalan  yang  muncul  di  kelas  atau  di  sekolah  adalah  masalah-masalah  yang    membutuhkan    penyelesaian    dengan    segera,    melalui    tindakan-tindakan    terencana dan berulang. Penelitian tindakanadalah penelitian alternatif yang strategis dalam menjawab persoalan-persoalan lapangan di kelas atau di sekolah. Di samping jenis  penelitian  ini  dapat  dilakukan  oleh  para  praktisi,  juga  jenis  penelitian  ini  memecahkan masalah-masalah praktis yang hasilnya dapat dengan segera diketahui.  Bebarapa   jenis   penelitian   tindakan   yang   umum   diterapkan   di   dunia   pendidikan,   di   antaranya   adalah,   Penelitian   Tindakan   Kelas   (Classrom   Action   Research),  dan  Penelitian  Tindakan  Sekolah  (School  Action  Research).  Karena  kedua jenis penelitian ini memiliki spesifikasi yang praktis dan bersifat performatif, sehingga cocok diterapkan di sekolah atau di kelas.  
Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah keduanya berasal dari  Penelitian  Tindakan  (PT)  yang  bertujuan  untuk  meningkatkan  kinerja  sebuah  organisasi.  Alur  kerja  PT  dalam  meningkatkan  kinerja  sebuah  organisasi  bermula  dari  mendiagnosis  elemen-elemen  penghambat,  kemudian  merumuskan  alternatif-alternatif pemecahannya, sesuai target-target yang dikehendaki. Langkah berikutnya adalah  melakukan  tindakan-tindakan  sebagai  alternatif  pemecahan,  sambil  diamati  dan dinilai, untuk mengetahui pengaruh dari tindakan-tindakan tersebut. Selanjutnya pelaku tindakan bersama dengan pimpinan melakukan refleksi terhadap dampak dan pengaruh  dari  tindakan-tindakan  yang  dilakukan.  Hasil  refleksi  tersebut  sebagai  bahan untuk melakukan tindakan-tindakan perbaikan berikutnya. 
 
 
judul PTK kepala sekolah
 

Selasa, 04 Agustus 2020

laporan PTS pengawas sekolah pdf

laporan PTS pengawas sekolah pdf
Kami membantu para kepala/pengawas sekolah menyusun PTS (Penelitian Tindakan Sekolah)
Hubungi WA: 081222940294


 
Judul PTS :PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN ULANGAN SEMESTER ....... MELALUI RAPAT KERJA MGMP DI .............


BAB l
Pendahuluan

a. Latar Belakang Masalah
Memimpikan generasi masa depan yang handal, unggul, berbudi pekerti luhur merupakan salah satu mimpi yang harus muncul dibenak kita sebagai seorang pendidik. Insan emas generasi bangsa ke depan tentu harus lebih baik daripada kita. Keberhasilan mereka, kehebatan mereka, dan keunggulan mereka harus lebih baik dari apa yang telah kita capai sebab itulah sejatinya keberhasilan kita sebagai seorang pendidikan. Pendidik yang baik adalah mereka yang melahirkan generasi yang lebih baik daripada mereka sendiri.
Keberhasilan pendidikan tentu tidak semudah membalikan telapak tangan, tentunya dalam menggapai generasi yang gemilang berbagai pihak harus bersatu padu agar mimpi bisa diraih. Pemerintah menjalankan roda pemerintah yang peduli terhadap pendidikan, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh budaya bersatu dalam mewujudkan generasi yang diharapkan oleh bangsa dan negara, yaitu generasi yang gemilang.
Mundur majunya suatu bangsa tergantung dengan generasi mudanya, Jika dalam suatu bangsa dan negara memiliki generasi yang gemilang maka bangsa dan negara tersebut akan menjadi sebuah negara yang maju. Kegemilangan anak bangsa hanya bisa diukur oleh pendidikan, jika pendidikan disuatu bangsa berjalan dengan baik maka generasinya akan baik, akan tetapi jika dalam suatu negara pendidikannya jelek maka generasinya pun akan hancur. Pada dasarnya setiap anak bangsa tentunya memiliki cita-cita yang baik, akan tetapi cita-cita anak bangsa harus di dukung dan difasilitasi dengan berbagai sistem yang baik, yang salah satunya adalah sistem Literasi.
GLS memperkuat gerakan penumbuhan budi pekerti sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015. Salah satu kegiatan di  dalam gerakan tersebut adalah kegiatan 15 menit membaca buku nonpelajaran sebelum waktu belajar dimulai. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca agar pengetahuan dapat dikuasai secara lebih baik. Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti, berupa kearifan lokal, nasional, dan global yang disampaikan sesuai tahap perkembangan peserta didik.

laporan PTS pengawas sekolah pdf

PTS pengawas madrasah

PTS pengawas madrasah
 
Kami membantu para kepala/pengawas sekolah menyusun PTS (Penelitian Tindakan Sekolah)
Hubungi WA: 081222940294


 
Judul PTS :PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MEMANFAATKAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR MELALUI DISKUSI KELOMPOK KERJA GURU ( KKG ) DI ..................



BAB l
Pendahuluan

a. Latar Belakang Masalah
Memimpikan generasi masa depan yang handal, unggul, berbudi pekerti luhur merupakan salah satu mimpi yang harus muncul dibenak kita sebagai seorang pendidik. Insan emas generasi bangsa ke depan tentu harus lebih baik daripada kita. Keberhasilan mereka, kehebatan mereka, dan keunggulan mereka harus lebih baik dari apa yang telah kita capai sebab itulah sejatinya keberhasilan kita sebagai seorang pendidikan. Pendidik yang baik adalah mereka yang melahirkan generasi yang lebih baik daripada mereka sendiri.
Keberhasilan pendidikan tentu tidak semudah membalikan telapak tangan, tentunya dalam menggapai generasi yang gemilang berbagai pihak harus bersatu padu agar mimpi bisa diraih. Pemerintah menjalankan roda pemerintah yang peduli terhadap pendidikan, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh budaya bersatu dalam mewujudkan generasi yang diharapkan oleh bangsa dan negara, yaitu generasi yang gemilang.
Mundur majunya suatu bangsa tergantung dengan generasi mudanya, Jika dalam suatu bangsa dan negara memiliki generasi yang gemilang maka bangsa dan negara tersebut akan menjadi sebuah negara yang maju. Kegemilangan anak bangsa hanya bisa diukur oleh pendidikan, jika pendidikan disuatu bangsa berjalan dengan baik maka generasinya akan baik, akan tetapi jika dalam suatu negara pendidikannya jelek maka generasinya pun akan hancur. Pada dasarnya setiap anak bangsa tentunya memiliki cita-cita yang baik, akan tetapi cita-cita anak bangsa harus di dukung dan difasilitasi dengan berbagai sistem yang baik, yang salah satunya adalah sistem Literasi.
GLS memperkuat gerakan penumbuhan budi pekerti sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015. Salah satu kegiatan di  dalam gerakan tersebut adalah kegiatan 15 menit membaca buku nonpelajaran sebelum waktu belajar dimulai. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca agar pengetahuan dapat dikuasai secara lebih baik. Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti, berupa kearifan lokal, nasional, dan global yang disampaikan sesuai tahap perkembangan peserta didik.

PTS pengawas madrasah

kumpulan PTS pengawas sekolah

kumpulan PTS pengawas sekolah
Kami membantu para kepala/pengawas sekolah menyusun PTS (Penelitian Tindakan Sekolah)

Hubungi WA: 081222940294



 
Judul PTS :UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN GURU DALAM KEHADIRAN MENGAJAR DIKELAS MELALUI PENERAPAN REWARD AND PUNISHMENT DI SMP ............ KABUPATEN ..............  TAHUN ........




BAB l

Pendahuluan


a. Latar Belakang Masalah
Memimpikan generasi masa depan yang handal, unggul, berbudi pekerti luhur merupakan salah satu mimpi yang harus muncul dibenak kita sebagai seorang pendidik. Insan emas generasi bangsa ke depan tentu harus lebih baik daripada kita. Keberhasilan mereka, kehebatan mereka, dan keunggulan mereka harus lebih baik dari apa yang telah kita capai sebab itulah sejatinya keberhasilan kita sebagai seorang pendidikan. Pendidik yang baik adalah mereka yang melahirkan generasi yang lebih baik daripada mereka sendiri. 

Keberhasilan pendidikan tentu tidak semudah membalikan telapak tangan, tentunya dalam menggapai generasi yang gemilang berbagai pihak harus bersatu padu agar mimpi bisa diraih. Pemerintah menjalankan roda pemerintah yang peduli terhadap pendidikan, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh budaya bersatu dalam mewujudkan generasi yang diharapkan oleh bangsa dan negara, yaitu generasi yang gemilang.
Mundur majunya suatu bangsa tergantung dengan generasi mudanya, Jika dalam suatu bangsa dan negara memiliki generasi yang gemilang maka bangsa dan negara tersebut akan menjadi sebuah negara yang maju. Kegemilangan anak bangsa hanya bisa diukur oleh pendidikan, jika pendidikan disuatu bangsa berjalan dengan baik maka generasinya akan baik, akan tetapi jika dalam suatu negara pendidikannya jelek maka generasinya pun akan hancur. Pada dasarnya setiap anak bangsa tentunya memiliki cita-cita yang baik, akan tetapi cita-cita anak bangsa harus di dukung dan difasilitasi dengan berbagai sistem yang baik, yang salah satunya adalah sistem Literasi. 
GLS memperkuat gerakan penumbuhan budi pekerti sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015. Salah satu kegiatan di  dalam gerakan tersebut adalah kegiatan 15 menit membaca buku nonpelajaran sebelum waktu belajar dimulai. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca agar pengetahuan dapat dikuasai secara lebih baik. Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti, berupa kearifan lokal, nasional, dan global yang disampaikan sesuai tahap perkembangan peserta didik.
kumpulan PTS pengawas sekolah